MADIUN - Judi online bukan sekadar permainan, tapi jerat yang bikin rugi. Karena itu, program nasional “Judi Pasti Rugi” (JPR) singgah di Kota Madiun untuk mengajak warga bersama melawan bahaya judi online. Kali ini, Kota Madiun menjadi kota ke-41 dari 57 daerah yang dikunjungi dalam rangkaian tur edukatif tersebut.
Program hasil kolaborasi Gopay dan Komdigi tersebut hadir di depan Kantor Diskominfo, Jumat (22/8). Melalui beragam aktivitas interaktif, masyarakat diajak menyadari bahwa perjudian, khususnya judi online, tidak pernah membawa kebaikan bagi pelakunya.
Brand Ambassador JPR, Erwin Erlani, menegaskan bahwa judi online hanyalah tipu daya yang menjerumuskan.
“Judi itu bukan hiburan, melainkan penipuan. Tidak ada kehidupan penjudi yang baik-baik saja. Karena itu, kami mengajak masyarakat untuk menolak segala bentuk perjudian,” ujarnya.
Kegiatan ini dikemas dengan cara yang ringan tapi penuh pesan. Ada simulasi jackpot yang menunjukkan bagaimana pemain kerap diberi kemenangan di awal untuk memancing kecanduan, hingga permainan edukatif “teriakan menolak judi” yang memberi ruang bagi warga untuk menyuarakan keresahan mereka terhadap maraknya judi online.
Erwin menyebut, angka perjudian di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan data terbaru, ada 8,8 juta penduduk terindikasi bermain judi, termasuk sekitar 440 ribu anak di bawah umur. “Ironisnya, Indonesia kini berada di peringkat pertama dunia dalam jumlah pemain judi online,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Bidang IKP Diskominfo Kota Madiun, Bagus Wiyono, turut mengingatkan bahaya yang ditimbulkan.
“Judi online itu sangat berbahaya. Keluarga bisa hancur, pekerjaan terbengkalai. Efeknya luar biasa, baik bagi kehidupan pribadi maupun sosial,” jelasnya.
Bagus berharap, sosialisasi seperti JPR bisa meningkatkan kesadaran masyarakat. “Pesan kami jelas, jauhi judi online. Sekali terjerat, masalah hidup akan makin berat. Program ini sangat penting untuk mencegah warga terjebak dalam perjudian,” pungkasnya. (Dspp/rat/Kus/Madiuntoday)
2024 © Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun